Sekat Kanal Bakal Dijadikan Role Model Penanganan Karhutla di Indonesia

Humas Polda Lampung   |   INFORMASI SETIAP SAAT  |   Jumat, 18 Agustus 2017 - 06:37:39 WIB   |  dibaca: 278 kali
Sekat Kanal Bakal Dijadikan Role Model Penanganan Karhutla di Indonesia

Polda Sumsel – Setelah melihat keefektifan fungsi dan manfaat sekat kanal guna pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Kepolisian RI berencana akan menjadikannya sebagai role model di seluruh wilayah Indonesia, terutama daerah dengan struktur tanah gambut.

Hal itu disampaikan Asisten Operasi Kapolri, Irjen Pol M Iriawan usai Apel Supervisi dan Asistensi Penanggulangan Karhutla dan pantauan di Desa Rambutan, Indralaya Utara, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, pada Selasa (15-8-2017).

Ikut mendampingi oleh Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI AM Putranto dan Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto. Kemudian perwakilan Pemprov Sumsel, Najib Asmani dan Bupati Ogan Ilir, Ilyas Panji Alam dan pejabat lainnya. Selain memantau sekat kanal di beberapa titik, rombongan ini juga memantau embung-embung di Desa Rambutan, yang memang daerahnya sebagian besar bergambut.

Seperti diketahui, lahan gambut ini merupakan salah satu kawasan yang rentan terjadi kebakaran. Untuk itulah diperlukan embung yang berupa tendon air atau waduk berukuran kecil pada suatu lahan, dimana kegunaannya untuk menampung kelebihan air di musim penghujan.

Pemanfaatannya akan terasa pada musim kemarau baik untuk keperluan di bidang pertanian maupun kepentingan masyarakat banyak, termasuk sumber air untuk memadamkan api di kawasan yang terbakar.

Begitupun sekat kanal yang bentuknya berupa saluran air buatan yang berfungsi menyanggah persediaan air. Sistem sekat kanal ini saya nilai cukup berhasil dan ini yang akan dijadikan role model, termasuk pengadaan motor pemadam dapat menjangkau lokasi-lokasi sempit dan hal ini akan dijadikan acuan bagian Polda lainnya, kata Iriawan, usai mengecek berbagai peralatan yang digunakan untuk pemantauan dan pemadaman api.

Dikatakan, khusus di Sumsel juga pihaknya melihat ada terobosan kreatif dari Polda yang sudah memonitor seluruh wilayah Sumsel pakai satelit LAPAN dan NASA, sehingga titik api atau hotspot di mana koordinatnya dapat terlihat langsung dari layar.

Setelah itu, dari operator akan langsung menghubungi pos darat, lalu anggota TNI-Polri kerja sama dengan Pemerintah, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api dan instansi terkait lainnya, akan langsung berupaya memadamkan api. Jika titik api cukup besar dan lokasinya sulit dijangkau tim satgas darat, maka akan dilanjutkan ke satgas udara untuk melakukan pemadaman api dengan cara bom air atau water boombing.

Hari ini hanya terpantau satu, tapi persentasenya cukup kecil dan langsung diatasi. Untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada Satgas Karhutla Sumsel yang telah bekerja keras.

Teruskan! Jangan ada ego sektoral, sebab semua berkontribusi dan terpenting adalah keikhlasan dan ketulusan, ucap Mantan Kapolda Metro Jaya ini. Sebab Indonesia sendiri sudah cukup dipermalukan negara tetangga pada 2015 silam, karena dibilang bisa mengirim TKW dan asap, tambah Iriawan.

Iriawan pun menegaskan jika bencana karhutla di Indonesia sepanjang tahun 2016 hingga sekarang jauh berkurang jika dibandingkan tahun 2015 lalu. Penurunannya hingga 80 persen, berkat upaya maksimal dari semua pihak.

Kemudian adanya terobosan-terobosan kreatif dari teknologi, seperti pemantauan titik api lewat satelit, pembangunan sekat kanal, embung dan lain-lain. Termasuk kesadaran masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, dinilai sudah baik meski masih ada beberapa yang bandel.

Pelaku pembakaran liar ini sudah kita tangkap dan dari laporan Kapolres Ogan Ilir, berkasnya sudah P21 (lengkap) dan siap diserahkan ke Kejaksaan untuk disidangkan. Termasuk jika ada pelaku lainnya yang membuka lahan tidak sesuai dengan SOP, tindak tegas saja dan jangan takut, berikan penindakan hukum, tegasnya.

Kapolda Sumsel, menambahkan penanganan antisipasi karhutla yang ada di Sumsel jauh-jauh hari, mendapat respon baik dari Kapolri Jenderal M Tito Karnavian dalam rapat kerja penanganan karhutla di Riau beberapa hari lalu.

Polda Sumsel menjadi percontohan untuk Polda lain dalam penanganan antisipasi karhutla menggunakan teknologi, yakni dengan menggabungkan satelit dari LAPAN dan NASA. Kita telah membentuk tim pemantau karhutla sehingga selalu dapat memonitor perkembangan munculnya titik api, jelasnya.

Sementara Panglima Kodam II Sriwijaya, memberikan beberapa pemaparan terkait peralatan yang dipakai tim penanggulangan karhutla. Salah satunya yakni drone yang dipakai petugas untuk memantau lokasi rawan karhutla.

Drone tersebut dapat terbang sejauh 3 kilometer dan terbang selama 25 menit. Drone ini dapat terbang sejauh 3 kilometer untuk memantau titik-titik api sebelum tim pemadaman datang. Jadi sangat efektif membantu untuk memantau lokasi-lokasi rawan karhutla, terangnya. 

Profil Humas Polda Lampung

Humas Polda Lampung

isi keterangan ini untuk melengkapi isi profil. isi keterangan ini untuk melengkapi isi profil. isi keterangan ini untuk melengkapi isi profil. isi keterangan ini untuk melengkapi isi profil.


Komentar



Masukan 6 kode diatas :
huruf tidak ke baca? klik disini refresh



Komentar Facebook